08:16
0
Kita sering mendengar tentang masalah malware pada android.Bagaimanapun,pendukung sistem operasi mobile lain (saingan android)gemar menyebarkan kabar bahwa masalah malware pada android sudah diluar kontrol.
Banyak juga pihak seperti perusahaan antivirus yang menyebarkan issue ini demi kepentingan pribadi mereka.Siapa yang dapat menyalahkan perusahaan yang menggunakan taktik jahat ini?Bagaimanapun juga ,ini hanya masalah bisnis untuk menjatuhkan kompetitor os mobile lain ataupun menciptakan permintaan pada produk sebagai penyedia solusi kemanan.
Sayangnya google tidak memiliki solusi yang baik untuk mencari akar permasalahan ini.Namun hal ini mulai berubah.bagaimanapun,google memperkenalkan multiple layer of defense nya,yang terlihat seperti gambar di bawah.
Berdasarkan presentasi oleh chief android security Adrian Ludwig,diketahui bahwa kurang dari 0.001%   aplikasi terinstall yang dapat mengelak dari multi layered defense system-sebuah system yang meliputi sandboxed permission,application verrification,trusted sources,dan runtime defences.
Angka ini juga meliputi aplikasi yang terinstall lewat google play ataupun 1,5 milyar aplikasi yang diinstall lewat media lain (app store alternatif/tidak resmi)
Jadi apa yang ditunjukkan oleh data tersebut?Ketika menginstall dari sumber non-google,kurang dari 0,5% aplikasi ditandai oleh system verifikasi.Dari jumlah itu ,kurang dari 0.13% dapat diinstall oleh user,dan kurang dari 0.001% yang mencoba mengelak dari android runtime defences.Namun jumlah aplikasi  sebenarnya yang dapat mengancam dan mengelak dari mekanisme defense ini masih belum jelas,jika data ini dapat dipercaya,angka ini akan kurang dari 0.001% dari aplikasi yang coba diinstall oleh user.
Pertanyaannya adalah aplikasi mana yang paling sering ditandai oleh system verifikasi.Penelitian yang dipresentasikan oleh Ludwig menyatakan bahwa hampir 40% dari aplikasi ini adalah jenis “fraudware” yang membuat hp premium dapat mengirim pesan dan menelepon.40% lainya adalah aplikasi untuk meroot,yang “berpotensi mengancam”,tapi tidak mematikan.15% adalah aplikasi mata-mata komersial,yang mematai kebiasaan internet dan mengumpulkan informasi pribadi.Sisanya terdiri dari bermacam-macam jenis atau aplikasi yang bersifat sangat merusak.
Bagaimanapun,0.001% adalah angka yang sangat kecil.Sama dengan 1 berbanding 100.000, bukan merupakan jumlah yang berarti.Meski jumlahnya bukan 0(nol),dan tidak realistis mengharapkannya menjadi 0.Dapat dikatakan bahwa jumlahnya sangat sedikit (mendekati 0) dan  cukup aman bagi mayoritas user asal membiasakan penggunaan secara aman dan hanya menginstall aplikasi dari sumber terpercaya serta membaca permission / akses yang diinginkan aplikasi.
Sangat penting untuk diingat,bagaimanapun,seperti para penyedia keamanan dan pemilik sistem operasi mobile lain yang mendapat keuntungan dari isu keamanan pada android,Google juga memiliki sistem keamanan yang mumpuni.Tidak ada kelompok yang benar-benar jujur disini.Dan sayangnya,tergantung pada user untuk memutuskan dengan pendapatnya sendiri mana yang dapat dipercaya.User dapat memilih sistem operasi mobile pilihannya sendiri ,meski tiap sistem operasi memiliki kelemahannya sendiri-sendiri.Tapi karena penulis peduli terhadap keamanan datanya,maka dia dia menyarankan untuk tidak mematikan sistem verifikasi aplikasi atau menginstall dari sumber yang tidak terpercaya sampai kapanpun.
Apakah anda atau orang yang anda kenal pernah menjadi korban mallware pada android??Silahkan meninggalkan komentar pada artikel berikut untuk berdiskusi.
Sumber : http://www.xda-developers.com/android/just-how-safe-is-safe-in-android/

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Footer Widget 3

Footer Widget 2

Powered by Blogger.

Labels