Android 4.4 memperkenalkan beberapa perubahan untuk
mengurangi resiko rootkit pada
platform.Dalam penambahan pada SELinux,fitur dm-verity kernel juga dipergunakan.Fitur dm-verity digunakan untuk memverifikasi penyimpanan filesystem,dan
mendeteksi modifikasi pada device di tingkat block level (bukan file level).
Intinya,dm-verity
bertujuan untuk mencegah software root untuk memodifikasi filesystem pada
device.Ini dilakukan dengan cara mendeteksi modifikasi yang dibuat pada file
system,yang tidak lagi sesuai dengan konfigurasi yang diharapkan/konfigurasi
awal.
Pada dm-verity,masing-masing block pada media penyimpanan mempunyai sebuah SHA-256 yang terhubung di dalamnya.(Untuk Keterangan,block adalah
sebuah unit alamat untuk penyimpanan,biasanya sebesar 4 kb pada flash devices ).
Sebuah pohon hash (Hash, metode
untuk menyimpan data dalam sebuah array agar penyimpanan data, pencarian data,
penambahan data, dan penghapusan data dapat dilakukan dengan cepat.)dibentuk menggunakan pages(halaman),hanya
hash “teratas” pada pohon(disebut root hash) yang dapat dipercaya,agar seluruh
filesystem dapat dipercaya juga.
Jika ada block yang
dimodifikasi,maka hash nya akan
berubah,mengubah rantainya.Boot
partisi pada device akan berisi sebuah public key,yang diiginkan OEM untuk verify
secara external (mungkin melalui bootloader atau fitur CPU yang standar).Public key ini digunakan untuk
meyakinkan bahwa susunan hash pada
filesystem tetap valid dan tidak dimodifikasi.
Untuk mengurangi waktu yang diperlukan dalam memverifikasi
filesystem,block hanya melakukan verifikasi ketika diakses,dan verifikasi
dilakukan secara paralel dengan operasi pembacaan biasa (pada intinya
menghilangkan interval waktu yang diperlukan untuk mengakses penyimpanan).Jika
verifikasi nya berubah (contohnya diganti pada system partition) maka akan
menghasilkan error.Tergantung pada aplikasi yang mengakses data,aplikasi dapat
berjalan jika tidak melakukan critical action,namun juga memungkinkan bagi
aplikasi untuk menolak beroperasi pada kondisi tersebut.
Tidak ada yang dapat memprediksi masa depan dengan 100%
akurat,maka aman untuk mengatakan bahwa rooting dan modifikasi device pada
Android 4.4 dengan bootloader yang terkunci (dimana root dibutuhkan,dan
sepertinya OEM tidak akan mengizinkan pengunaan custom kernel) akan menjadi
lebih sulit dilakukan daripada versi android sebelumnya.Sepertinya Android 4.4 mengambil/menerapkan beberapa
fitur dari chrome os ,mengimplementasikan "boot terverifikasi"
seperti pada Chrome OS.
Jika anda dapat mengganti kernel yang digunakan oleh device
anda ,maka feature ini tidak akan menjadi masalah.Akan memungkinkan untuk
mematikan dm-verity pada kernel,atau juga mengaturnya menggunakan kunci anda
sendiri untuk membuktikan keaslian(authentification) pada system hash.
Untuk pengguna yang membeli device yang dibundling oleh
operator dan menyetujui bootloader terkunci,tapi menemukan cara untuk men-root
device nya,perhatikan peringatan berikut.
Hal ini belum tentu terjadi (menurut pendapat penulis) pada
seluruh device di masa mendatang. Jika anda mengiginkan kekuasaan untuk
memodifikasi kernel pada smartphone anda,maka sebaiknya menghindari
smartphone/device dengan bootloader terkunci,dan memastikan anda dapat
memodifikasi kernel (dengan mematikan atau memodifikasi dm-verity).
Saat ini,sangat sedikit yang diketahui tentang maksud sebenarnya
dari fitur ini,tapi disamping keamanan yang semakin baik untuk user pengguna
stock rom,penulis mencurigai akan ada pengaruh besar pada user yang ingin
membuat modifikasi pada android.
Sebelum kita melihat device yang menggunakan Android 4.4 dari
manufacture lain (selain nexus) maka akan sulit memperkirakan apakah hal ini
benar akan menjadi kenyataan.
Sumber : http://www.xda-developers.com/android/google-taking-aim-at-device-modders-in-android-4-4-kitkat/
;-(
ReplyDeleteLebih aman sih,,ndak usah diutak-atik
ReplyDeletesyang kalo open source ndak di otak-atik..:v
Delete